Denpasar, 12 September 2024 – Dalam rangka memperingati World Tourism Day 2024, Politeknik Pariwisata Bali sukses menggelar Seminar Nasional bertema “Tourism for Peace and Sustainability: Living in Harmony”. Seminar ini dihadiri oleh 567 peserta, baik secara luring di Gedung Widyatula MICE Politeknik Pariwisata Bali maupun daring melalui platform Zoom, yang terdiri dari para akademisi, praktisi pariwisata, mahasiswa, serta pemangku kepentingan dari berbagai daerah di Indonesia.
Seminar ini mengangkat peran pariwisata sebagai instrumen untuk mempromosikan perdamaian dan keberlanjutan, sesuai dengan tema global World Tourism Day 2024. Acara ini memfasilitasi diskusi mendalam mengenai bagaimana pariwisata dapat menjadi kekuatan untuk mendorong perdamaian dan pemahaman antarbudaya, sekaligus mengatasi tantangan lingkungan.
Direktur Politeknik Pariwisata Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes., dalam laporan pembukaannya menekankan bahwa pariwisata tidak hanya berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ikatan antarbudaya dan menjaga harmoni antara manusia dan lingkungan. “Seminar ini merupakan upaya kami untuk menggali solusi inovatif dalam menciptakan pariwisata yang lebih inklusif, damai, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka seperti Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik yang membahas Pelestarian Budaya dan Hidup Berdampingan Secara Damai, Dr. Fransiskus Xaverius Teguh, M.A. yang memaparkan Praktik Pariwisata Berkelanjutan dan Konservasi Lingkungan, serta Dr. I Wayan Mertha, S.E., M.Si. yang mengupas Pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Pembangunan Inklusif. Masing-masing narasumber menyajikan pendekatan dan praktik terbaik yang mendukung pelaksanaan SDGs di sektor pariwisata, dengan menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat lokal dalam menjaga keberlanjutan.
Diskusi yang berlangsung juga menggarisbawahi pentingnya edukasi bagi wisatawan untuk menghargai budaya lokal dan menjaga kelestarian alam, terutama di destinasi seperti Bali yang kaya akan warisan budaya dan keindahan alam. Narasumber menekankan bahwa pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab harus menjadi prioritas, baik dalam aspek budaya, sosial, maupun lingkungan.
Kegiatan ini diorganisir oleh Pusat Kajian Pariwisata Budaya Politeknik Pariwisata Bali bekerja sama dengan mahasiswa Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Kolaborasi antara akademisi dan mahasiswa dalam penyelenggaraan acara ini mencerminkan komitmen institusi pendidikan tinggi dalam mendukung pencapaian SDGs melalui pendidikan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Melalui seminar ini, Politeknik Pariwisata Bali berperan aktif dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan pariwisata yang lebih baik, baik di tingkat nasional maupun global.
Acara ini juga menjadi platform yang efektif untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan industri pariwisata. Harapannya, hasil dari seminar ini dapat diimplementasikan dalam berbagai kebijakan dan praktik pariwisata di Indonesia guna mendorong perdamaian dan keberlanjutan yang lebih baik di masa depan.
Seminar Nasional World Tourism Day 2024 ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mempromosikan pentingnya praktik pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Politeknik Pariwisata Bali sebagai tuan rumah acara ini menegaskan komitmennya dalam mendukung SDGs melalui pendidikan, penelitian, dan kolaborasi yang berfokus pada pelestarian budaya dan pembangunan yang inklusif.
Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan hasil diskusi dan ide-ide inovatif yang telah dihasilkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan pariwisata yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, serta mendukung perdamaian dunia. (GENPI PPB)