Karangasem, 26 April 2025 – Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Pariwisata Bali Kampus Kota Manado, Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tenganan Dauh Tukad, Karangasem. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi akademik dalam mendukung pembangunan pariwisata berbasis masyarakat di daerah adat Bali.
Kegiatan PKM terbagi dalam dua agenda utama. Pada hari pertama, dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam panitia PKM turut serta menyaksikan tradisi perang pisang—ritual budaya khas Desa Tenganan Dauh Tukad. Keterlibatan langsung dalam kegiatan adat ini bertujuan mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat setempat serta memperdalam pemahaman budaya lokal sebagai bagian dari pengembangan event pariwisata.
Pada hari berikutnya, dilaksanakan pelatihan bertema “Pelatihan dan Pembuatan Konten Pemasaran Event di desa Tenganan Dauh Tukad”, dengan menghadirkan tiga narasumber berpengalaman, yaitu Putu Surya Laksana Rahjasa yang membawakan materi “Event sebagai Alat Promosi Destinasi”, Ni Kadek Swandewi yang menyampaikan materi “Pemasaran Event”,dan I Gede Made Sukariyanto dengan materi “Editing Content” untuk kebutuhan promosi digital.
Acara pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali, Dr. Diah Sastri Pitanatri, mewakili Direktur Politeknik Pariwisata Bali. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi vokasi dan masyarakat dalam pengembangan destinasi wisata berkelanjutan.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Bendesa Adat Desa Tenganan Dauh Tukad, I Wayan Tisna juga menyampaikan apresiasinya kepada Poltekpar Bali, karena hampir 20 tahun terakhir desanya belum mendapat sentuhan dari akademisi. “Poltekpar Bali hadir memberikan angin segar dan pengetahuan baru dalam mempromosikan produk berbasis event, yang sangat relevan dengan tradisi masyarakat Tenganan Dauh Tukad yang kaya akan upacara adat” imbuhnya. Melalui kegiatan ini juga diharapkan masyarakat lokal dapat semakin siap dalam mengelola dan mempromosikan acara secara digital namun tetap berbasis kearifan lokal, serta meningkatkan daya saing pariwisata desa adat Tenganan Dauh Tukad di era digital.