Jimbaran, 27 April 2025 — Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) dan Jiangxi Vocational College of Foreign Studies mewujudkan sinergi akademik lintas negara melalui pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Kolaboratif Institusi yang digelar pada 26–27 April 2025. Mengangkat tema “Chinese Cuisine Training as a Diversification of Competitive Seafood Products and Building an Entrepreneurial Motivation for the Segara Ayu Kedonganan Fishermen’s Group,” program ini menjadi manifestasi nyata kolaborasi antar institusi pendidikan vokasi yang menyatukan keahlian, nilai budaya, dan penguatan masyarakat lokal.
PKM Kolaboratif Institusi ini dilatarbelakangi oleh diskusi bersama antara Poltekpar Bali, Jiangxi Vocational College of Foreign Studies, dan tokoh masyarakat Kedonganan yang dilakukan melalui forum grup terarah (FGD). Diskusi ini mengungkap adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas pengolahan hasil laut serta membangun motivasi kewirausahaan pada kelompok nelayan dan pemuda di Kedonganan. Poltekpar Bali kemudian merancang intervensi kolaboratif yang tidak hanya bersifat pelatihan teknis, tetapi juga membangun ekosistem keberlanjutan melalui transfer pengetahuan dua arah.
Relevansi program ini juga semakin kuat mengingat meningkatnya kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke kawasan Kedonganan dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran mereka tidak hanya terlihat di pasar ikan, tetapi juga di sejumlah café dan restoran pesisir yang mulai menawarkan pengalaman kuliner khas laut Bali. Dengan tren tersebut, pelatihan masakan Tiongkok tidak hanya bertujuan memperkaya keterampilan teknis masyarakat, tetapi juga menjadi strategi adaptif untuk menjawab selera dan ekspektasi pasar wisatawan yang terus berkembang.
Selama dua hari, kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu Pasar Ikan Kedonganan sebagai ruang pembelajaran kontekstual berbasis sumber daya lokal, dan Teluk Merah Sichuan Hotpot Restaurant sebagai tempat praktik dan demonstrasi teknik kuliner internasional. Hari pertama dimulai dengan pengenalan bahan baku laut segar, edukasi mengenai sanitasi dan kebersihan pangan, serta observasi dan diskusi langsung di lapangan bersama dosen dari Program Studi Seni Kuliner Poltekpar Bali.
Hari kedua menjadi momen puncak pertukaran ilmu, dimana Chef Yang Xiao’an dari Jiangxi Vocational College memberikan demonstrasi teknik memasak Tiongkok yang kemudian dipraktikkan bersama peserta dalam sesi pelatihan menu masakan Tiongkok berbasis seafood lokal. Para peserta — yang terdiri dari anggota kelompok nelayan, perwakilan pelaku UMKM dan pelajar — tidak hanya belajar teknik memasak, tetapi juga diajak memahami strategi nilai tambah produk, narasi kuliner, hingga potensi pasar wisatawan terhadap menu seafood yang terdiversifikasi.
Direktur Politeknik Pariwisata Bali, Dr. Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya nyata institusi pendidikan vokasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui kemitraan global. “Poltekpar Bali tidak berdiri sendiri dalam mendidik. Kami membangun jembatan antara komunitas, industri, dan mitra luar negeri untuk mengembangkan potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi mandiri,” ujar beliau.
Program ini mencerminkan komitmen kuat Poltekpar Bali dalam menghubungkan kebutuhan masyarakat dengan dukungan keahlian internasional. Prof. Tao – representatif Manajemen Jiangxi Vocational College of Foreign Studies menegaskan bahwa kolaborasi dengan Jiangxi Vocational College bukan sekadar bentuk kerja sama simbolis, melainkan sinergi konkret yang dikurasi dan difasilitasi oleh Poltekpar Bali untuk menjawab tantangan nyata di sektor kuliner dan pariwisata pesisir.
Kedepan, Poltekpar Bali dan Jiangxi Vocational College berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi kelembagaan ini melalui program-program lanjutan seperti pertukaran keahlian, pelatihan bersama, dan pengembangan modul berbasis kebutuhan komunitas. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat diplomasi pendidikan vokasi, tetapi juga menghadirkan model praktik baik yang dapat direplikasi oleh institusi pendidikan tinggi lainnya dalam mengintegrasikan kolaborasi internasional ke dalam program pengabdian yang kontekstual, berdampak, dan berkelanjutan.