Nusa Dua – Program Studi Divisi Kamar Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) terus menunjukkan keseriusannya dalam menjembatani dunia pendidikan dan industri melalui penyelenggaraan Seminar Diseminasi Hasil Project-Based Learning (PBL) pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi kerjasama strategis antara Poltekpar Bali dengan RedDoorz Indonesia, di mana para mahasiswa memaparkan hasil proyek berbasis mata kuliah inti, meliputi pengelolaan kantor depan, tata graha, serta manajemen sumber daya manusia. Inisiatif ini juga menjadi wujud nyata penerapan model pembelajaran Kelas Kolaboratif yang mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pendidikan vokasi.
Dalam kesempatan tersebut, Gusti Raganata selaku Head of Government Relations RedDoorz menyampaikan apresiasi atas hasil kerja mahasiswa yang nilainya relevan dan langsung bersinggungan dengan kebutuhan industri perhotelan. Beberapa hasil yang dipresentasikan, seperti modul pelatihan pegawai, digitalisasi sistem operasional, hingga strategi peningkatan ulasan hotel di platform digital, dinilai mampu memperkuat kualitas layanan dan efisiensi manajemen properti. Pihak RedDoorz bahkan menyatakan akan mengadopsi sejumlah rekomendasi mahasiswa untuk diterapkan di lapangan—suatu pengakuan atas nilai praktis dan strategis dari hasil pembelajaran mahasiswa.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan sumber daya manusia, RedDoorz juga memberikan beasiswa penuh kepada dua mahasiswa berprestasi: I Ketut Deni Saputra Yasa dari Program Studi Divisi Kamar dan Ai Rainaya Cahyani dari Program Studi Manajemen Akuntansi Hospitality. Penyerahan beasiswa ini sekaligus menandai komitmen RedDoorz dalam mendukung pendidikan vokasi yang berorientasi pada kompetensi dan kebutuhan industri. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman antara Poltekpar Bali dan RedDoorz, yang memperkuat kemitraan jangka panjang antara kedua institusi.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang akademik, tetapi juga model sinergi yang konkret antara kampus dan dunia usaha. “Melalui proyek ini, mahasiswa didorong untuk melakukan analisis, evaluasi, hingga merumuskan strategi perbaikan operasional hotel secara langsung,” ujar Dr. I Gusti Ayu Putu Wita Indrayani, Koordinator Program Studi Divisi Kamar. Ia menambahkan bahwa proses pendampingan intensif dari dosen dan mentor industri menjadi bagian penting dalam membentuk kapasitas dan profesionalisme mahasiswa di dunia kerja. Filosofi pendidikan vokasi yang menekankan pembelajaran berbasis praktik pun terlihat nyata dalam kegiatan ini.
Sebagai hasil akhir yang membanggakan, RedDoorz secara terbuka menyatakan akan memanfaatkan dan menerapkan sejumlah hasil PBL mahasiswa ke dalam sistem operasional mereka. Beberapa di antaranya mencakup standar pelatihan staf housekeeping serta strategi peningkatan layanan front office berbasis digital. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa pendekatan pembelajaran berbasis proyek dapat menghasilkan solusi nyata dan aplikatif yang mendukung transformasi industri perhotelan secara langsung.