Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Desa Wisata, Poltekpar Bali Bersama Dispar Kabupaten Tabanan Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat Di Desa Wisata Tua, Tabanan

Agu 9, 2024 | PKM Institusi Kolaboratif

Tabanan – Pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali serta kurangnya manajemen yang berkelanjutan justru menuai dampak negatif pada sumber daya alam. Jawaban dari tantangan ini adalah pentingnya kesadaran dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan pertumbuhan parwisata secara efektif dan berkelanjutan. Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kab. Tabanan berupaya menyelesaikan masalah pengelolaan potensi wisata secara berkelanjutan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Instansi Kolaboratif di daerah Kab. Tabanan di 4 desa sasaran yakni Desa Wisata Angseri, Desa Wisata Tajen, Desa Wisata Tua dan Desa Wisata Tegaljadi. PKM Instansi Kolaboratif di Kab. Tabanan mengangkat tema ‘Transformasi Desa Wisata Terintegrasi : Membangun SDM Unggul untuk Pariwsiata Berkelanjutan di Kabupaten Tabanan’. Salah satu desa wisata tujuan PKM Instansi Kolaboratif ini adalah Desa Wisata Tua.

PKM Instansi Kolaboratif di Desa Wisata Tua, Kabuapten Tabanan, dilaksanakan selama dua hari pada Kamis – Jumat, 8 – 9 Agustus 2024. Pelatihan kali ini berfokus pada pengembangan desa wisata di Kabupaten Tabanan yang berkelanjutan sehingga memungkinkan Poltekpar Bali dalam menawarkan pelatihan yang dapat memperkuat etika kerja dan kesadaran lingkungan. Menurut laporan ketua panitia, I Nengah Wirata, SE.,M.Par, penjajagan telah dilakukan pada bulan Juli dalam menemukan kebutuhan pengembangan pariwisata di Desa Wisata Tua sehingga dapat menjadi desa wisata mandiri. Hal senada juga disampaikan Perbekel Desa Tua, Bapak I Wayan Budiarta Putra, SE. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan saat ini warga Desa Wisata Tua masih berada di level pekerja bukan pada level pengelola sehingga pelatihan oleh Poltekpar Bali dan Dispar Kab. Tabanan ini sangat diperlukan bagi SDM di Desa Wisata Tua yang masih belum memahami tentang pariwisata dan pengelolaannya. Antusiasme warga Desa Wisata Tua juga ditunjukkan dengan keikutsertaan 30 orang yang terdiri dari pelaku pariwisata, Pokdarwis, bumdes, pemuda dan pemudi, PKK serta warga lainnya. Pembukaan PKM Instansi Kolaboratif dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Poltkepar Bali, Ibu Dr. Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par. Ibu Diah Sastri berharap pelatihan ini tidak saja menjadi yang pertama dan terakhir namun juga ‘multiyears’ dimana Poltekpar Bali dan Dispar Kab. Tabanan dapat mendampingi Desa Wisata Tua menjadi desa wisata yang mandiri.

Sebagai upaya menuju menjadi desa wisata mandiri, Desa Wisata Tua perlu melakukan pembenahan pada berbagai bidang pengelolaan pariwisata meliputi pengelolaan atraksi wisata, peluang pengembangan potensi wisata dan peningkatan pelayanan prima. Oleh karena itu, sebagai solusi terhadap permasalah tersebut, Poltekpar Bali menghadirkan fasilitator sekaligus dosen Poltekpar Bali dalam memberikan gambaran terhadap pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Adapun materi yang disampaikan meliputi produk paket wisata berkelanjutan, pengembangan kapasitas SDM pelaku pariwisata, tata kelola destinasi wisata dan pelayanan prima bagi masyarakat sadar wisata. Konsep PKM Instansi Kolaboratif ini merupakan program jangka panjang yang merupakan kerjasama lembaga pendidikan dan pemerintah dalam memajukan desa wisata di Bali secara khusus.