Tampaksiring, Gianyar – 25-26 Oktober 2024. Politeknik Pariwisata Bali melalui Program Studi Tata Hidang (TAH) kembali mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Wisata Manukaya, Tampaksiring, Gianyar. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari PKM sebelumnya yang diadakan pada bulan Mei 2024 dan kali ini berfokus pada pelatihan pembuatan minuman tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam sektor pariwisata.
Pelatihan ini sangat penting dalam mendukung inovasi produk wisata, terutama dalam pelayanan makanan dan minuman untuk acara berskala internasional. Dengan memperkenalkan produk minuman tradisional, diharapkan Desa Manukaya dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pengalaman mereka selama berkunjung.
Desa Manukaya, yang dikenal dengan potensi alam dan budayanya, memiliki atraksi utama berupa Pura Tirta Empul yang sering dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun internasional. Selain ritual Melukat yang terkenal, desa ini juga memiliki potensi pertanian dan agrowisata, terutama kopi luwak, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Dalam pelatihan ini, dosen dan mahasiswa Prodi TAH telah menghasilkan berbagai produk sirup tradisional, seperti Ginger Syrup, Lemongrass Syrup, Pandan Syrup, dan Butterfly Pea Syrup. Produk-produk ini memperlihatkan potensi bahan lokal sebagai dasar minuman khas yang menarik dan bernilai budaya. Ginger Syrup dan Lemongrass Syrup memberikan cita rasa hangat dan segar, sementara Pandan Syrup menghadirkan aroma lembut, serta Butterfly Pea Syrup yang memikat dengan warna biru alami yang bisa berubah menjadi ungu. Sirup-sirup ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Desa Manukaya untuk menciptakan minuman tradisional khas yang dapat memperkaya daya tarik wisata kuliner desa.
Dalam sambutannya, I Gusti Agung Febrianto, S.Par., M.Par., selaku Ketua Panitia PKM, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh dosen Poltekpar Bali. “Kegiatan ini sejalan dengan salah satu misi dan tujuan Poltekpar Bali untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang pariwisata,” ujarnya.
I Kadek Sukariada, SE, selaku Pj Perbekel Desa Manukaya, menyatakan antusiasmenya terhadap program ini, “Kami berharap ke depan dapat bekerjasama lagi dengan Poltekpar Bali, dengan tema dan penyajian yang berbeda.”
Pelatihan selama dua hari ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Tata Hidang Politeknik Pariwisata Bali. Materi yang diberikan mencakup teori pembuatan minuman tradisional, serta praktek langsung dalam komunikasi menggunakan Bahasa Inggris saat melayani wisatawan. Peserta diajarkan untuk memanfaatkan bahan lokal dalam menciptakan minuman khas yang diharapkan menjadi ikon Desa Manukaya.
Sebanyak 30 orang peserta, termasuk anggota PKK, Karang Taruna, dan Pokdarwis Desa Manukaya, mengikuti pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam layanan makanan dan minuman, terutama dalam menyambut tamu internasional. Perbekel Desa Manukaya menyambut baik inisiatif ini dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Manukaya mampu menyediakan produk makanan dan minuman berkualitas, serta meningkatkan kemampuan komunikasi dengan wisatawan asing. Ini sangat penting untuk mendukung perkembangan desa sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga pelayanan yang ramah dan profesional.