Labuan Bajo, 12-13 November 2024 – Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) mengukuhkan komitmennya dalam mendukung transformasi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata regeneratif. Melalui program pengabdian masyarakat bertema “Pengembangan Kapasitas SDM Pariwisata melalui Pendampingan Tata Kelola Destinasi dan Pemanfaatan Produk Lokal untuk Mendukung Pariwisata Regeneratif,” menjadi langkah konkret bagi Poltekpar Bali dalam menciptakan harmoni antara pariwisata, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Program Studi Magister Terapan Pariwisata, Program Studi Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata, dan Program Studi Diploma III Seni Kuliner, yang masing-masing berkontribusi dalam memberikan keahlian khusus untuk keberhasilan program.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bapak Chrispianus Mesima, SST.Par, M.Par, Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya keterlibatan komunitas lokal sebagai penggerak utama dalam pengelolaan pariwisata yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu meregenerasi potensi alam dan budaya yang ada.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta yang terdiri dari 50 perwakilan asosiasi pariwisata, komunitas lokal, dan dinas terkait mendapatkan pelatihan intensif yang mencakup berbagai aspek. Program ini dirancang secara kolaboratif dengan pendekatan lintas disiplin, termasuk pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan, optimalisasi produk lokal untuk daya tarik kuliner, dan penerapan konsep hospitality modern. Demonstrasi kuliner yang menonjolkan pemanfaatan bahan lokal menjadi salah satu sorotan, memberikan peserta wawasan baru tentang potensi gastronomi khas Labuan Bajo yang dapat menarik minat wisatawan domestik maupun internasional.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekpar Bali, Dr. Putu Diah Sastri Pitanatri, mengungkapkan visi besar program ini. Menurutnya, pariwisata regeneratif bukan sekadar tren, tetapi sebuah pendekatan yang menuntut kolaborasi antara komunitas lokal, akademisi, dan pelaku industri untuk menciptakan dampak positif jangka panjang. Dukungan dari Program Studi Magister Terapan Pariwisata, yang berfokus pada pengelolaan destinasi berkelanjutan, serta Program Studi Destinasi Pariwisata dan Seni Kuliner, telah memperkaya isi materi program dengan perspektif akademis dan praktis yang relevan.
Labuan Bajo, dengan keindahan alamnya yang memukau dan budaya lokal yang kaya, memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi unggulan dunia. Namun, tantangan keberlanjutan menjadi isu yang harus diatasi bersama. Program ini hadir sebagai solusi inovatif, mempertemukan unsur pendidikan, praktik lapangan, dan pelibatan masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal secara bijak. Dengan pendekatan ini, Labuan Bajo diharapkan tidak hanya mempertahankan pesonanya, tetapi juga mampu meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang.
Sebagai destinasi super prioritas, Labuan Bajo kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk berkembang berkat dukungan Poltekpar Bali dan program-program studinya. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara edukasi, inovasi, dan keterlibatan komunitas dapat membawa perubahan yang berarti dalam dunia pariwisata.