Menteri Pariwisata Mandatkan Mahasiswa Poltekpar Sebagai Garda Terdepan Hadapi Tren ‘Marine and Wellness Tourism’ Melalui Kuliah Umum 2025

Feb 11, 2025 | Kuliah Umum, Menteri Pariwisata

Nusa Dua, 10 Februari 2025 – Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) bersama 5 Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di bawah Kementerian Pariwisata RI berpartisipasi pada Kuliah Umum 2025 Semester Genap TA 2024/2025. Kegiatan dilaksanakan secara langsung (luring) di masing-masing Politeknik Pariwisata serta secara daring melalui kanal Youtube dan Zoom Meeting. Fokus Kuliah Umum Tahun 2025 adalah Tren Pariwisata 2025 yakni Marine dan Wellness Tourism. Menpar menekankan peran penting Politeknik Pariwisata dalam mencetak SDM berkualitas dalam menghadapi tantangan industri terkini. 

Menteri Pariwisata RI, Ibu Widiyanti Putri Wardhana, secara resmi membuka kegiatan Kuliah Umum Politeknik Pariwisata TA 2024/2025 secara daring. Pada sambutannya, Menpar mengungkapkan mahasiswa Poltekpar sangat penting untuk mempelajari konsep-konsep sustainability, marine dan wellness tourism untuk dapat menerapkannya dalam industri. Menpar pun melanjutkan kegiatan kuliah umum melalui paparan terkait kesinambungan pariwisata berkelanjutan, wisata bahari dan wisata kebugaran. 

Marine and Wellness Tourism merupakan aspek fundamental yang harus dikembangkan secara terpadu. Pariwisata Berkelanjutan memastikan aktivitas wisata tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga mempertahankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial budaya. Menpar menyampaikan bahwa konsep pariwisata berkelanjutan  memastikan pembangunan pariwisata berdampak untuk masa depan dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Widiyanti juga menuturkan bahwa Indonesia telah mengadopsi standar Global Sustainable Tourism Council (GSTC) yang menjadi pedoman dalam pengelolaan destinasi secara bertanggung jawab. 

Menpar juga menjelaskan terkait wisata bahari dimana bukan hanya snorkeling dan diving, Indonesia juga berpotensi menjadi wisata perjalanan laut. Sejak mengalami penurunan pada masa Covid-19 tahun 2020-2021, wisata pesiar di Indonesia kembali meningkat pada 2022 – 2023 dengan 269% jumlah penumpang dan 221% panggilan kapal. “Terkait wisata kebugaran, Wellness Tourism sebagai tren utama pariwisata global. Wisatawan semakin sadar pentingnya keseimbang hidup sehingga perjalnan wisata tidak lagi sebagai hiburan tetapi juga saran untuk kesehatan fisik, mental dan spiritual” jelas Widiyanti. Wisata kebugaran di Indonesia sendiri mencakup berbagai aspek diantaranya kuliner sehat, wisata budaya, pengalaman autentik, spa & kecantikan, akomodasi premium, petualangan diri, olahraga serta lingkungan berkualitas. 

Pada Kuliah Umum ini, Menpar turut memperkenalkan Program Kemenpar 2025 yang terdiri dari (1). Gerakan Wisata Bersih, (2). Tourism 5.0, (3). Pariwisata Naik Kelas, (4). Event dengan Intellectual Property Indonesia, dan (5). Penguatan Desa Wisata. Tiga dari lima program tersebut— Gerakan Wisata Bersih, Pariwisata Naik Kelas, dan Penguatan Desa Wisata — memiliki keterkaitan erat dengan Sustainability, Marine Tourism, dan Wellness Tourism. Menpar secara khusus menitipkan harapan kepada mahasiswa Poltekpar untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. “Kalian tidak hanya akan menjadi pelaku industri, tetapi juga agen perubahan yang membawa inovasi dan solusi untuk tantangan pariwisata modern” imbuh Widiyanti. 

Pada Kuliah Umum Poltekpar Semester Genap TA 2024/2025 turut pula hadir sebagai pembicara yakni Dedy Irfan Bachri (GM Badan Pengelola Maros Pangkep UNCESCO Global Geopark) dan Andi Adriana Rumpang (Puteri Indonesia Sulawesi Selatan 2025) yang hadir secara langsung di Politeknik Pariwisata Makassar. Secara khusus Bachri memaparkan terkait pengelolaan pariwisata bahari di Geopark Maros Pangkep serta tantangan dan kolaborasi yang dilakukan. Sementara itu, Andi Adriana yang juga seorang dokter memaparkan terkait wisata kebugaran meliputi kesehatan fisik, mental dan spiritual.