Meet Sahil: Mengayuh untuk Menyelamatkan Bumi, Menginspirasi Generasi Muda di Poltekpar Bali

Jun 5, 2025 | Save Soil, Sustainable Development Goal

Nusa Dua – Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) menggelar kegiatan bertajuk Meet Sahil: Cycling for the Planet pada Kamis, 5 Juni 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Bertempat di Ruang MICE, Gedung Widyatula, acara ini menghadirkan Sahil Jha, seorang pemuda berusia 19 tahun asal India yang menjadi penggerak gerakan global Save Soil. Sahil tengah menjalankan misi bersepeda sejauh 20.000 kilometer melintasi 20 negara dan 4 benua untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu degradasi tanah. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan Poltekpar Bali, para dosen, mahasiswa, serta masyarakat umum. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Poltekpar Bali, diwakili oleh Wakil Direktur I, Dr. I Gusti Agung Gede Witarsana, S.ST.Par., MM., CHE., yang secara resmi membuka acara dan menyampaikan sambutan.

Puncak kegiatan ditandai dengan penanaman pohon Sibang atau Cempaka di lingkungan kampus Poltekpar Bali, sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Setelah prosesi tersebut, Sahil membawakan sesi berbagi pengalaman yang inspiratif mengenai pentingnya menjaga kesuburan tanah demi kelangsungan hidup generasi mendatang. Ia memaparkan berbagai fakta tentang krisis tanah, dampaknya terhadap krisis pangan dan iklim, serta solusi berbasis praktik pertanian alami seperti penggunaan bahan organik, rotasi tanaman, dan tanpa olah tanah. Dalam sambutannya, Wakil Direktur I Poltekpar Bali memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas misi Sahil yang dimulai sejak 2022 di India hingga kini menjelajah Asia Tenggara. Beliau menegaskan bahwa sektor pariwisata pun memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ekosistem, dan bahwa Poltekpar Bali siap menjadi institusi pelopor dalam mengintegrasikan nilai-nilai pelestarian lingkungan dalam pendidikan pariwisata.

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan ke-15 (Menjaga Ekosistem Daratan). Poltekpar Bali menyatakan komitmennya untuk terus berkontribusi melalui penguatan kurikulum yang berwawasan lingkungan, pelibatan mahasiswa dalam kegiatan hijau, serta kolaborasi lintas sektor baik lokal maupun internasional. Harapannya, kegiatan ini menjadi pemantik kesadaran dan aksi nyata yang lebih luas, baik di kalangan akademisi maupun masyarakat umum. Perjalanan Sahil membuktikan bahwa setiap langkah kecil memiliki dampak besar ketika dilakukan dengan ketulusan dan keberanian—sebuah semangat yang patut diteladani oleh generasi muda Indonesia.