Poltekpar Bali Berdayakan Desa Batuan: Warga Dilatih Kemas Paket Wisata Berbasis Keunikan Lokal

Jun 4, 2025 | PKM Kolaboratif Institusi, Prodi Usaha Perjalanan Wisata

Batuan, Gianyar – Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan pariwisata berbasis masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan pada 22–23 Mei 2025 di Taman Puspa Aman Winangun, Desa Batuan, Gianyar.

Ketua Pelaksana kegiatan, Made Artajaya, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pelaku wisata desa, serta perwakilan dari seluruh banjar di Desa Batuan. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengelola potensi wisata lokal.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekpar Bali, Dr. Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., dan turut dihadiri oleh Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara. Dalam sambutannya, Dr. Diah Sastri menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Poltekpar Bali dalam memperkuat kapasitas masyarakat desa agar mampu mengembangkan produk wisata yang kompetitif dan berkarakter lokal. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

Pada hari pertama, peserta menerima materi mengenai strategi pengembangan paket wisata berbasis potensi lokal, teknik storytelling yang efektif, serta analisis daya tarik wisata desa. Materi disampaikan oleh para dosen Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Poltekpar Bali yang berperan sebagai fasilitator. Peserta diajak memahami cara mengenali serta mengangkat keunikan lokal Desa Batuan, mengemas cerita menarik, dan menganalisis potensi daya tarik sebagai nilai jual dalam produk wisata.

Pelatihan dilanjutkan pada hari kedua dengan praktik lapangan. Peserta dibagi dalam kelompok untuk merancang paket wisata tematik, menyusun narasi storytelling yang menggugah, serta memetakan daya tarik wisata desa.

Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan nilai tambah signifikan bagi masyarakat. Ia berharap hasil pelatihan dapat segera diimplementasikan menjadi produk wisata unggulan yang mampu menarik wisatawan dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Ia juga mengapresiasi peran Poltekpar Bali dalam mendampingi masyarakat serta mendorong promosi potensi desa ke tingkat yang lebih luas.

Di akhir kegiatan, para peserta menyampaikan antusiasme mereka untuk mengembangkan produk wisata desa secara berkelanjutan. Poltekpar Bali berkomitmen memberikan pendampingan lanjutan, baik melalui pelatihan berikutnya maupun kegiatan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) bersama mahasiswa untuk mengamati secara langsung implementasi paket wisata yang telah dirancang, guna memastikan keberlanjutan dan dampak optimal bagi Desa Batuan.

Koordinator Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Ni Putu Evi Wijayanti, S.E., M.Par., berharap model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal ini dapat direplikasi di desa-desa wisata lainnya, tidak hanya di Bali, tetapi juga di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam membangun pariwisata yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan.