Bali, 4 September 2024 – Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) kembali menggelar Seminar Internasional yang bertajuk “Tourism and Gender Equality: Challenges and Opportunities” di MICE Widyatula Poltekpar Bali. Acara ini menjadi salah satu momentum penting dalam membahas peran perempuan dalam industri pariwisata serta tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan gender, sejalan dengan upaya global yang tertuang dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-5.
Seminar ini diawali dengan peluncuran empat buku penelitian dari dosen Poltekpar Bali, yang menyoroti topik-topik strategis dalam pengembangan pariwisata dan perhotelan. Buku-buku tersebut antara lain:
- Operator Hotel Lokal: Berdikari Membangun Negeri
- PEDEBAVEN: Model Transformasi Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Event
- Buku Ajar Dasar-Dasar Akuntansi Hotel
- Budaya Lokal dalam Pengelolaan Hotel Berkelanjutan: Merajut Harmonisasi Tradisi dan Modernitas
Dalam acara peluncuran buku ini, para penulis secara simbolis menyerahkan buku kepada Dr. I Gusti Agung Gede Witarsana, S.ST.Par., MM CHE, Wakil Direktur 1 Poltekpar Bali, yang mewakili Direktur Poltekpar Bali. Hadir pula dalam acara ini Prof. Dr. Elaine Chiao Ling Yang, Senior Lecturer of Tourism dari Griffith Institute for Tourism, dan Dr. Rahtika Diana, Founder Beyond Education Indonesia dan Beyond Borders Indonesia.
Acara ini dilanjutkan dengan seminar internasional yang menjadi sorotan utama. Prof. Dr. Elaine Chiao Ling Yang, seorang ahli pariwisata dari Griffith Institute for Tourism, memaparkan materi berjudul “Tourism and Gender Equality: Challenges and Opportunities”. Beliau menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dalam sektor pariwisata, seperti ketidaksetaraan upah, dominasi “pink ghettos” dalam pekerjaan pariwisata, serta tantangan-tantangan baru yang muncul akibat krisis dan otomatisasi. Di sisi lain, Prof. Elaine juga memberikan perspektif tentang peluang bagi perempuan, khususnya dalam meningkatkan representasi dan kepemimpinan perempuan di industri pariwisata global.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta seminar berkesempatan untuk bertanya langsung mengenai isu-isu gender dalam pariwisata, yang mencakup tantangan dan peluang perempuan yang bekerja di sektor ini, serta strategi yang dapat diterapkan untuk memberdayakan perempuan guna mencapai kesetaraan gender di tingkat global.
Seminar Internasional ini tidak hanya memberikan wawasan yang mendalam tentang kesetaraan gender dalam pariwisata, tetapi juga menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Dengan meningkatnya fokus pada peran perempuan dalam pariwisata, diharapkan acara ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender yang berkelanjutan di industri pariwisata. (KAR)